Warga Teluknaga Luapkan Emosi, Tuding PJ Bupati Tangerang Lamban Bekerja: Tunggu Ada Korban!
Penulis :
Redaksi
Share :Hukum & Bisnis – Kekesalan warga Teluknaga, Kabupaten Tangerang, semakin memuncak setelah kecelakaan truk yang baru-baru ini terjadi, mengundang kekhawatiran baru terkait keselamatan di jalanan. Warga menuding Penjabat (PJ) Bupati Tangerang, Mirasari Andi Ony, gagal menjalankan tugasnya dengan baik alias tidak bisa bekerja sehingga tidak peduli dengan masalah keselamatan lalu lintas, terutama terkait kendaraan berat yang kerap melintas di luar jam operasional yang sudah ditetapkan.
Kekecewaan warga Teluknaga semakin terasa setelah kecelakaan yang melibatkan truk besar yang mengancam keselamatan warga. Meskipun ada aturan mengenai jam operasional kendaraan berat, sejumlah warga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah terkesan tidak menindaklanjuti aturan tersebut dengan tegas.
Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mengkritik penegakan hukum yang lemah di daerah tersebut. "Aparat yang seharusnya mengawasi justru membiarkan truk-truk besar tetap melintas meskipun sudah ada aturan yang jelas. Seharusnya mereka bisa lebih tegas," ujar warga tersebut dengan nada kecewa pada Kamis (7/11/2024).
Hal senada disampaikan oleh warga lainnya yang menilai pemerintah seolah tidak peduli hingga terjadinya korban jiwa. "Kenapa harus nunggu orang mati dulu baru ada tindakan? Aturan sudah ada, jadi kenapa tidak ditegakkan dengan serius?" kritik warga tersebut, yang merasa kesal dengan sikap lamban pemerintah dalam merespons tuntutan warga.
Menanggapi tudingan tersebut, PJ Bupati Tangerang, Mirasari Andi Ony, mengaku memahami keluhan masyarakat dan berjanji akan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Sayangnya, setelah kejadian hingga warganya menjadi korban Mirasari baru mengambil langkah konkret. Seolah nunggu kejadian baru melakukan pencegahan.
"Peraturan tentang jam operasional truk ini akan kami tindaklanjuti dengan mengubahnya menjadi peraturan daerah. Selain itu, kami juga akan membangun posko-posko pengawasan di titik-titik rawan untuk memastikan truk-truk berat mematuhi aturan yang sudah ada," jelas Mirasari Andi Ony.
Namun, meskipun pernyataan ini disambut dengan optimisme oleh sebagian warga, sejumlah orang tetap meragukan keseriusan pemerintah dalam menindaklanjuti janji-janji tersebut. Mereka menganggap bahwa upaya yang selama ini dilakukan hanya sebatas wacana dan tidak pernah ada realisasi yang jelas.
"Kami sudah terlalu sering mendengar janji-janji seperti ini, tapi kenyataannya tidak ada perubahan yang signifikan. Kalau benar-benar serius, segera lakukan tindakan nyata," ujar salah satu warga lainnya yang merasa kecewa dengan situasi yang terus berulang.
Masalah lalu lintas truk di Teluknaga memang sudah menjadi keluhan lama bagi warga setempat. Truk-truk besar yang melintas di jam-jam tertentu sering kali menimbulkan kemacetan dan bahaya bagi pengendara lainnya. Kini, setelah banyaknya kecelakaan yang terjadi, tuntutan untuk penegakan aturan yang lebih tegas semakin menguat, dengan harapan agar tidak ada lagi korban berjatuhan di masa depan.